Sakit Perut saat Hamil, Berbahayakah?

Sakit perut waktu hamil seringkali adalah hal yang normal. Namun, Bumil butuh waspada jika sakit perut dibarengi oleh beberapa gejala lain atau bila rasa ngilu yang dirasa benar-benar berat. Supaya tidak salah, Bumil butuh mengetahui ketidaksamaan sakit perut waktu hamil yang normal serta yang beresiko.
Bersamaan menambahnya umur kehamilan, rahim selalu jadi membesar untuk memberikan ruangan buat janin untuk bertumbuh. Pembesaran rahim bisa mengakibatkan desakan pada otot, sendi, serta pembuluh darah di seputar rahim, hingga memunculkan rasa sakit pada perut ibu hamil.
Ngilu perut sebab keadaan itu ialah hal yang normal berlangsung serta tidak membahayakan kesehatan ibu hamil serta janin. Walau demikian, ngilu perut waktu hamil dapat juga dikarenakan oleh keadaan yang serius, hingga dibutuhkan perlakuan dokter.

Sakit Perut waktu Hamil yang Tidak Beresiko

Tidak hanya membesarnya ukuran rahim, sakit perut yang digolongkan tidak beresiko dapat dikarenakan oleh:
1. Gas yang berlebihan di perut
Gas yang menumpuk di aliran cerna sepanjang kehamilan dapat membuat ibu hamil merasakan sakit perut. Ini berlangsung sebab bertambahnya hormon progesteron yang mengakibatkan otot di aliran pencernaan lebih santai serta lebih lamban mengolah makanan.
Waktu makanan lebih lama ada di usus besar, akan makin banyak gas yang di produksi. Diluar itu, rahim yang semakin jadi membesar dapat memberi desakan penambahan pada aliran pencernaan, hingga gas pada aliran cerna menumpuk.
Tanda-tanda yang ada saat gas menumpuk di usus ialah sakit perut, ngilu dada, kembung, seringkali buang angin, serta kram.
2. Ngilu ligamen
Ada dua ligamen atau jaringan ikat penting yang membentang dari rahim ke selangkangan serta kedua-duanya berperan untuk menyokong rahim. Saat rahim meregang, ligamen ikut juga meregang. Perihal ini pula yang membuat ibu hamil kadang rasakan rasa ngilu yang tajam di perut, pinggul, atau selangkangan.
Timbulnya rasa sakit yang umumnya berlangsung pada kehamilan trimester ke-2 ini bisa dipacu oleh pergantian tempat badan, bersin, atau batuk.
3. Konstipasi
Pergantian hormon yang berlangsung waktu hamil dapat menyebabkan konstipasi. Minimnya konsumsi memiliki serat, jarang-jarang olahraga, atau rasa resah dapat juga jadi pemicu konstipasi waktu hamil. Bila merasakannya, Bumil mungkin dapat rasakan ngilu perut, kembung, serta harus mengejan waktu buang air besar.
4. Kontraksi palsu
Saat alami kontraksi, Bumil akan rasakan sisi rahim, perut sisi bawah, atau selangkangan mengencang, lalu santai dengan sendirinya. Ada dua type kontraksi waktu hamil, yakni kontraksi palsu serta asli. Ketidaksamaan ke-2 type kontraksi ini ada pada intensitasnya.
Kontraksi palsu tidak menjadi lebih kronis seiring waktu berjalan. Sedang kontraksi asli makin lama akan berasa makin berat serta makin seringkali ada, dibarengi oleh pertanda persalinan.
Kontraksi palsu adalah sisi dari kehamilan normal serta sering berlangsung pada trimester akhir kehamilan. Umumnya keadaan ini tidak memunculkan rasa sakit. Tetapi pada masalah tersendiri, kontraksi ini mungkin dapat berasa menyakitkan.

Sakit Perut yang Butuh Dicermati waktu Hamil

Walau normal berlangsung, sakit perut waktu hamil tidak bisa dipandang sepele, khususnya jika berjalan sepanjang 30 menit sampai 1 jam, atau dibarengi dengan tanda-tanda tersebut:

  • Kerluarnya bercak darah di vagina
  • Keputihan
  • Menggigil serta demam
  • Sakit kepala
  • Ngilu waktu buang air kecil
  • Mual serta muntah
  • Ngilu pada punggung bawah

Di bawah ini ialah beberapa komplikasi kehamilan beresiko yang diikuti oleh sakit perut:
1. Keguguran
Keguguran ialah kematian janin dengan mendadak sebelum umur kehamilan sampai 20 minggu. Keadaan ini bisa diikuti dengan keluarnya darah dari vagina yang dibarengi gumpalan jaringan, dan ngilu atau kram pada perut serta punggung sisi bawah.
2. Persalinan prematur
Bila alami sakit perut karena kontraksi (lebih dari lima kali kontraksi pada sebuah jam) atau kram seperti menstruasi yang berlangsung sebelum kehamilan berumur 37 minggu, mungkin saja Bumil akan alami persalinan prematur.
Pertanda persalinan prematur yang lain ialah perdarahan vagina, ketuban pecah awal, serta ngilu pada ruang panggul atau punggung sisi bawah.
3. Preeklamsia
Wanita hamil disebutkan alami preeklamsia bila desakan darahnya terus bertambah sesudah kehamilan berumur 20 minggu serta ada penambahan kandungan protein dalam urine.
Beberapa gejala yang butuh dicermati ialah jika alami pembengkakan pada anggota badan tersendiri, berat tubuh yang bertambah cepat, sakit kepala, masalah pandangan, mual, muntah, serta ngilu perut.
4. Infeksi aliran kemih
Infeksi aliran kemih diikuti oleh sakit pada perut sisi bawah, ngilu waktu buang air kecil, seringkali merasakan ingin pipis, serta urine bau busuk atau bersatu darah.
Bila tidak selekasnya diatasi, keadaan ini dapat tingkatkan efek ibu hamil alami infeksi ginjal atau melahirkan prematur.
5. Korioamnionitis
Korioamnionitis ialah infeksi bakteri pada plasenta serta air ketuban yang mengakibatkan air ketuban jadi bernanah serta berbau. Umumnya bakteri ini datang dari vagina atau aliran kemih yang menebar ke kantung ketuban.
Korioamnionitis diikuti dengan rasa ngilu dibagian rahim atau perut, demam, dan penambahan denyut nadi pada ibu serta janin. Bila tidak diobati dengan pas, keadaan ini bisa memunculkan permasalahan kesehatan serius pada ibu serta janin.
6. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik ialah kehamilan yang berkembang di luar rahim. Keadaan ini dapat tidak bergejala. Tetapi bila telah memiliki masalah, kehamilan ektopik bisa memunculkan rasa sakit yang berat seperti tertusuk-tusuk. Rasa sakit ini seringkali tampil di satu diantara bagian perut sisi bawah, dibarengi perdarahan dari vagina.
Ngilu umumnya makin lebih buruk sesudah beraktivitas fisik atau waktu batuk. Diluar itu, pasien kehamilan ektopik dapat juga alami tidak sadarkan diri dengan mendadak.
Keadaan ini butuh memperoleh perlakuan selekasnya mungkin sebab beresiko memunculkan syok yang bisa membahayakan nyawa Bumil.
7. Solusio plasenta
Solusio plasenta ialah keadaan dimana plasenta terpisah beberapa atau sepenuhnya dari rahim sebelum bayi lahir. Keadaan yang benar-benar beresiko ini bisa memunculkan tanda-tanda berbentuk kram perut atau kontraksi yang tidak segera hilang, perdarahan dari vagina, serta ketuban pecah dibarengi terdapatnya darah pada air ketuban.
Bila Bumil alami kesusahan untuk memperbedakan apa sakit perut yang dihadapi terhitung normal ataukah tidak, atau bila sakit perut waktu hamil diimbangi tanda-tanda lain serta makin berat, semestinya Bumil selekasnya ke dokter kandungan untuk memperoleh kontrol serta perlakuan.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment